Kategori: Tidak Dikategorikan
-
Kau adalah puisi-puisi yang isinya, cinta, cemburu, kehilangan, mimpi juga rindu.
Ini bukan tentang indah senja yang warnanya jinggaAtau, bunga yang butuh waktu untuk mekar. Aku yang lindap dalam keheningan,Alunan asa yang amerta,Mengikis rona penuh selaksa pesona. Kutuliskan aksara sastra meniti binar binasa,Hingga atma menerjang cakrawala. Kau adalah puisi-puisi yang isinyaTentang cinta, cemburu, kehilangan, mimpi, dan rindu.Di jalan yang sama.Di hati yang beda. Kenangan indah menjadi…
-
Dibalik kata Gemilang 4 Tahun Zulrohmi Memimpin, Ada Apa Dengan NTB?
Sudah 4 tahun lamanya Zulrohmi memimpin Provinsi NTB, namun sampai hari ini belum juga kita lihat dengan kasat mata langkah progres yang dalam Visi-nya NTB GEMILANG sepenuhnya tidak ada capaian yang tuntas. Dalam hal ini, Visi GEMILANG Jangan hanya dijadikan teklaim semata untuk menarik minat dan simpatisan publik, namun pada fakta yang terjadi di lapangan…
-
Dibalik kata Gemilang 4 tahun Zulrohmi memimpin NTB Sudah 4 tahun lamanya Zulrohmi memimpin Provinsi NTB, namun sampai hari ini belum juga kita lihat dengan kasat mata langkah progres yang dalam Visi-nya NTB GEMILANG sepenuhnya tidak ada capaian yang tuntas. Dalam hal ini, Visi GEMILANG Jangan hanya dijadikan teklaim semata untuk menarik minat dan simpatisan…
-
Enggan kusingkirkan dalam ingatan
Gelap datang menghampiri. Perlahan, awan mulai menghitam. Rintikan hujan terdengar jalanan,ranting dan dedaunanrupanya langit telah menangis. Demikian Aku selalu beranggapan, hadirnya mungkin menjelma dalam bungkusan beban.Namun, ketidakadaan-nya melahirkan penyiksaan yang baru, sebutlah ia rindu. Diam dalam biasnya kehidupan atau berontak dalam gejolaknya ambisi.Jalan menuju pengaduan, dan menantang lantang dunia. Sebab, semua tak mungkin akan tersampaikan.…
-
Menyenangkan jika menyimpulkan
Menghela nafas dalam resahTergesah-gesah menempuh risalahMengeluh sedikit pun tak mudahDalam ruang lingkup kisah Ku merindu dalam singkat ceritaMembawa pesan yang nyataTapi begitu berat, karna mungkin tak samaKarena waktu membawa jiwa yang penuh realita Cukup kulihat dalam anganJauh sebelum menjadi inti peradabanTak salah dari jauh sudah ku yakinkanUntuk mengelola sesuatu kebutuhan Tak masalah, aku mengagumi mu…
-
Mencintaimu, aku Sungguh.
Puisiku hanya untukmu puisiIsi sajak; tentangmu kuceritaCerita kau yang tak matiMeski dicerca mati-mati Puisiku! Diksiku berantakan PuisiSyairnya tak terkesan seksi.Tak segarang puisi-puisi Wiji ThukulYang selalu menyuarakan tentang perlawan. Puisiku tak seindah dan sesyahdu bait-baitPuisi cinta Eyang Sapardi Djoko Darmono.Puisiku tak sefilsafat sajak-sajak renungandalam puisi KH. A. Mustofa Basri. Puisiku, maaf aku.Pada lembaran putihDalam imajinasi yang…
-
Tak Mati
Tak Mati Puisiku tak mati-matiKubawa dia berlariKarena maut menari-nariLari malam dan siang Larik puisiku terus hidupKuajarkan ia siang-malamSampai tahu, puisiku…Puisiku tak mati-mati Malam sayu, kuajak bercandaPuisiku.Kuajak berlari, dan maut menyergapLariknya tak mati, menerjang maut Puisiku, datang–peluklahKuajak bercinta dengan mautBiar maut tahu, puisiku tak matiBerlarilah puisiku… Puisiku teruslah hidupSekali lagi hidupBiar tahu, puisiku….Puisiku tak mati-mati…. Merdeka_setengah_Hati
-
Upaya Menyapa Qalbu
Duhai qalbu, keluarlah dari tubuhku. Kusediakan untukmu sebuah bangku kayu. Duduklah di sana, di depanku, dan berikan senyum paling lembutmu. Duduklah di sana, di hadapanku, dan katakan kemarahan terdalam yang lama kaupendam dalam-dalam. Duhai qalbu, katakanlah apa yang akan atau harus kulakukan. Sudah lama aku belajar membaca dan menjaga perasaan orang, tetapi aku selalu siswa…
-
Terperangkap dalam Puisi
Seperti puisi yang terpendamAntara puisi yang dipenjaraKata-kata yang terperangkapPerangkat perangkat puisi itu lenyap Hilang. Laksana brangkas tanpa isiaku….Yang terpendam dan terpenjara Sendiri…. Baris baris puisi kucar kacirKata yang terperangkapLaksana kasturi dalam ranjangBerbisik lirih di antara kata-kata sendiri Sendiri…. sendiri, adalah kesalapahaman. Antarakata dan hati rela menyendiridi bilik dinding dinding tanpa isibisu. Laksana puisi yang hilang…